Pages

Friday 10 February 2012

Gunung Bromo, Probolinggo


Gunung Bromo memiliki pemandangan matahari terbit yang sangat memukau. Langit yang gelap dan hitam. Berwarna biru tua yang semakin cerah dan cerah hingga berwarna biru muda, bulatan oranye berpijar anggun perlahan lahan dari bukit dihadapan saya. Kebetulan saat itu saya melihat sunrise dari mitigen, salah satu tempat di kawasan Gunung Bromo yang menyediakan tempat untuk menunggu Sang Surya terbangun dari tidurnya.

Tepat dibelakang saya gunung Batok dan Bromo mulai menampakkan siluetnya, semakin jelas seiiring matahari yang semakin tinggi. Dibawah kaki saya lautan pasir berwarna abu abu dan berkabut memenuhi pandangan. Nun jauh disana gunung tertinggi di Pulau Jawa, Semeru 3676 Mdpl duduk di singgasananya dalam diam dan suasana magis.


Saya benar benar beruntung. Itu kali pertama saya menginjakkan kaki di Gunung Bromo. Tapi saya tak cuma mendapatkan Panorama Bromo yang mungkin beberapa orang akan berkeberatan jika saya bilang "cuma", hhehhe. Saya juga berkesempatan menikmati Jazz gunung, musisi papan atas ibukota, seperti Maya Hasan, Glen Freddly, Sri Utamu, Butet dan Djaduk Ferianto, Tohpati!!! semuanya menemani saya menghangatkan saya dengan alunan musiknya yang menggema dan berpijar. MAlam itu dingin sekali, mulut saya mampu mengeluarkan asap putih seperti aktor film luar negeri ketika syuting dengan salju, memang. Tapi mereka menghangatkan saya. Uwahhhh :D

jangan sampai tak memasukkan Bromo dalam agenda bermain :)

No comments:

Post a Comment